Wednesday, May 2, 2012

Gajah Sumatera Mati Lagi? Kejam

SERAMBI INDONESIA/ISKANDAR USMAN Ilustrasi: Gajah Sumatera mati.
     Konflik antara manusia dan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranae) makin kerap terjadi. Satu lagi gajah liar di Kabupaten Aceh Jaya ditemukan mati diracun
pada Selasa (1/5/2012) di areal perkebunan kelapa sawit,  Desa Krueng Ayon, Kecamatan Sampoiniet.

Kapala seksi Perlindungan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Jaya Armidi di Calang, Rabu (2/5/2012), mengatakan, gajah yang mati diracun  di perbatasan dengan Krueng Beukah itu berkelamin betina, diperkirakan berusia 18 tahun, usia produktif bagi gajah sumatera.

Gajah betina itu juga diketahui tengah menyusui anak, tetapi tidak diketahui keberadaan anak gajah tersebut. Gajah hanya melahirkan satu anak tiap masa kebuntingan. Masa menyusui anak berlangsung sekitar dua tahun.

Dari anus induk gajah yang tewas keluar usus dan darah. Mulutnya juga mengeluarkan buih serta badannya biru. Gajah tewas begitu saja walaupun sempat ditolong petugas setempat.  Gajah itu disinyalir mati diracun pemilik lahan kelapa sawit.

"Sejak tujuh tahun terakhir gangguan gajah liar di Aceh Jaya sangat tinggi. Kami bersama BKSDA dan Conservation Response Unit Fauna-Flora International terus berupaya mengatasi konflik satwa dengan warga," kata Armidi.

Oleh manusia, gajah-gajah itu selalu dianggap menjadi hama dan pengancam. Gajah sering dianggap sebagai perusak puluhan hektar tanaman pertanian dan perkebunan milik warga, seperti padi, pinang, kelapa, karet, dan pisang.

Selain di kecamatan Sampoiniet, konflik satwa dilindungi itu juga terjadi di Kecamatan Jaya dan beberapa daerah lainnya.

Sementara itu Komandan Ranger CRU Sampoiniet, Mukhtar, mengatakan, gajah sumatera yang mati di tengah lintas badan jalan SP Empat dan SP Lima itu telah dikuburkan.

sumber:kompas

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates